Halaman

Sabtu, 25 April 2009

tugas

i. Tujuan Praktikum :

a) Untuk mengetahui organ tubuh hewan

b) Untuk melihat system pencernaan pada hewan

ii.Alat dan Bahan :

Alat :

a) Seperangkat Pisau Bedah

b) Cairan Pengawet (Formalin)

c) Alat Suntik

d) Bius

e) Papan Lilin (Bedah)

f) Sabun

g) Toples

Bahan :

a) Katak

b) Ikan

c) Burung

d) Kadal

e) Marmut

iii.Cara kerja :

  1. Menyiapkan Probandus dan Seperangkat Pisau Bedah
  2. Menetesi kapas dengan Bius
  3. Menempelkan kapas yang telah diberi obat bius pada bagian nacus (hidung) / menyuntikkan obat bius pada bagian tertentu
  4. Melentangkan hewan yang sudah tak sadar tersebut pada papan lilin (bedah)
  5. Memulai pembedahan, pembedahan dimulai dari bagian Anus / Kloakanya
  6. Menggambar organ-organ hewan tersebut
  7. Mencucu hewan tersebut hingga bersih dari darah
  8. Meletakkan hewan tersebut pada wadah / toples untuk mengawetkan.
  9. Menuangkan Formalin ( cairan pengawet) secukupnya pada wadah /toples tersebut.

Kesimpulan

iv. Hasil Pengamatan

1. Katak (Amphibi)

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang
amphibi adalah katak.

Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga).

Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:

a) rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,

b) esofagus; berupa saluran pendek,

c) ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,

d) intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya

e) .Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan

f) kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna
Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.

2. Ikan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan.
Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.

3. Burung
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,
3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,
4) lambung terdiri atas:
- Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
6) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.

Kamis, 23 April 2009

diriku

salahku

mengharap simpatimu,,
salahkahku mengharap rasa sayang mu
salahakah seluruh rasa ini??

cinta dalam hati,,,
indahkah??
menyakitkankah??
salahkah??
benarkah??

what must I do??