Halaman

Kamis, 23 Desember 2010

semoga Inilah CintaKu

“ Ya Rabb,,,jika Engkau cemburu dengan cinta hamba terhadap dia, maka buanglah cinta ini. Jika Engkau murung dengan kebersamaan kami, maka pisahkan kami. Jika Engkau marah akan cinta tanpa ikatan suci, cinta yang seharusnya belum ada… Maka biarkan hamba menggapai cintaMU….”

“ Ya Rabb…hamba ikhlas jika harus kehilangan cintanya, Jika harus kehilangan kebersamaan dan senyumannya asal hamba tak kehilangan cinta dan perhatianMU”

“ Jika telah saatnya Engkau berkenan memberi hamba cinta,Biarkan hamba jatuh cinta Kepada seorang hamba yang Engkau cintai, Kepada seorang hamba yang selalu merindukanMU, Kepada seorang hamba yang menuntunku ke syurga, Kepada seorang hamba yang tak hanya mampu memberi keindahan untuk mata dan hatiq Namun juga memberi senyuman manis untukMU, Kepada seorang hamba yang tak mau memberikan cintanya sebelum mengikrarkan di hadapanMU, Kepada seorang hamba yang mau mencintaiku Atas namaMU dan karenaMU”

“ Ya Rabb…jaga hati hamba, pegang erat hati hamba agar tak mencoba untuk berpaling dariMU, Tuntun hati hamba agar hanya mau menerima cinta seorang hamba yang benar-benar pilihanMU bukan semata-mata pilihan nafsuq”

===  > Mencinta اللَّهُ tak semudah menggapai mimpi, akan banyak kerikil yang menerjang
== >Merasa sakit ketika menerima cobaan-NYA
== >Menangis saat hati merindukan pertemuan dengan-NYA
== >Terhina ketika DIA memalingkan wajah-NYA

namun dibalik itu semua, akan menuai janji manis اللَّهُ di syurga dunia dan di syurga Akhirat

“ Ya Rabb terimalah cinta hamba sebelum Engkau ambil nyawa ini, , perkenankan-lah hamba kembali ke dalam rangkulanMU dengan membawa iman” amin

T~T

Jumat, 17 Desember 2010

Qibla Pointer: Guide to Qibla Direction (Mecca) using Google Map

Qibla Pointer: Guide to Qibla Direction (Mecca) using Google Map

Jason Mraz I'm Yours Lyrics

I'm Yours - Jason Mraz (Guitar Chords & Lyrics for first/second person)

Jason Mraz & Colbie Caillat-Lucky[Lyrics]

Islamic Hijri Calendar Widget - Sticky Note - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Hijri Calendar Widget - Sticky Note - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Clock - Allah Muhammad Round - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Clock - Allah Muhammad Round - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Clock - Allah Muhammad Round - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Islamic Clock - Allah Muhammad Round - Alhabib Islamic Web Service and Accessories

Maher zain- Alhamdulilah

Maher Zain - Baraka_Allahu_Lakuma with Lyrics

Jumat, 19 November 2010

Shania Twain - You're Still The One

Daniel Bedingfield - Never Gonna Leave Your Side

Daniel Bedingfield - Sorry

Daniel Bedingfield- Nothing Hurts Like Love

my duty

Komunikasi Terapeutik Bagi Lansia



LOGO


Di susun oleh Kelompok :

1. Chilya Qurrota A`yun (5)

2. Dina Fadhila M (7)

3. Mahardika Fatkhuriza (14)

4. Natura Mentari C (17)

5. Siti Halimah (25)

PRODI DIII AKUPUNKTUR

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

Jalan Letjen Sotoyo Mojosongo

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang talah memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai komunikasi terapeutik pada lansia.

Makalah ini kami susun guna melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing komunikasi terapeutik yaitu Ibu Endang Caturini, S.Kep pada hari rabu tanggal 06 Oktober 2010.

Tim penyusun menyadari bahwa laporan ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Ibu Endang Caturini, S.Kep yang telah menbantu memperbaiki karya ini. Terima kasih kepada Bp. Hanung Prasetya, S. Kp., Msi yang memberi masukan kepada kami. Kami berharap agar penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah di masa mendatang.

Surakarta, 11 Oktober 2010

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................1

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang..................................................................................4

b. Tujuan..............................................................................................5

c. Pentingnya komunikasi terapeutik bagi lansia...................................5

BAB II KONSEP KOMUNIKASI TERAPEUTIK BAGI LANSIA.....................6

BAB III SKENARIO PENERAPAN KONUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA............................................................................................................8

BAB IV PENUTUP

a. Kesimpulan......................................................................................10

b. Saran................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya.

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Teknik komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain (Stuart & sundeen,1995).

Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar tenaga kesehatan dengan pasien. Persoalan mendasar dari komunikasi ini adalah adanya saling kebutuhan antar tenaga kesehatan dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara tenaga kesehatan dengan pasien, petugas membantu dan pasien menerima bantuan.

Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional. Akan tetapi, jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, kemudian melupakan pasien sebagai manusia dengan beragam latar belakang dan masalahnya (Arwani, 2003 50).

Hubungan terapeutik antara dokter, petugas, dan tenaga kesehatan lain dengan klien adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim yang terapeutik. Pada dasarnya komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan yaitu penyembuhan pasien.

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi. mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat (Indrawati, 2003 : 50).

B. Tujuan

Tujuan komunikasi terapeutik salah satunya membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri.

Kualitas tenaga kesehatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas hubungan tenaga kesehatan-klien, bila tenaga kesehatan tidak memperhatikan hal ini, hubungan tenaga kesehatan-klien tersebut bukanlah hubungan yang memberikan dampak terapeutik yang mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial biasa.

C. Pentingnya Komunikasi terapeutik bagi lansia

Terkadang pada lansia berumur 60tahun keatas di bebankan pada beberapa pemikiran baik yang bersifat subyektif maupun obyektif, itulah yang menyebabkan kebanyakan manusia lanjut usia mengidap beberapa penyakit salah satunya adalah hipertensi. Stres yang berlebihan akan memicu system saraf simpati sehingga meningkatkan aktifitas jantung dan tekanan pembuluh darah. Disini lah kinerja komunikasi terapeutik sangat dibutuhkan oleh penderita hipertensi. Pasalnya penderita penyakit ini sering dikaitkan dengan pengontrolan emosi jiwa dalam kesehariannya. Perlunya tukar menukar pikiran, perilaku dan perasaan untuk mempengaruhi kinerja system saraf yang akan mendorong pada pola pikir si penderita untuk kesembuhannya.

BAB II

KONSEP KOMUNIKASI TERAPEUTIK BAGI LANSIA

A. Isi

Pada proses penyembuhan penderita hipertensi pada usia lansia diperlukan beberapa konsep yang mendasari tahan penyembuhan dengan menggunakan komunikasi terapeutik antar tenaga kesehatan-pasien. Beberapa konsep yang mendasari tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian tahap awal dari proses tenaga kesehatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan pemikiran dasar dalam memberikan asuhan perawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Pengkajian yang lengkap, akurat, sesuai kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu.

2. Perencanaan

Dalam proses penyembuhan terhadap penderita hipertensi, sebelum ke tahap pelaksanaan perlu adanya perencanaan sebagai tahan lanjutan dari pengkajian. Dalam perencanaan ini tenaga kesehatan berupaya menyusun tahapan-tahapan yang akan di laksanaan pada proses penyembuhan pasien tersebut.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan tindak lanjut dari tahap pengkajian dan perencanaan agar terjadi kesinambungan proses penyembuhan antara tenaga kesehatan-pasien untuk mencapai hasil yang maksimal. Dalam pelaksanaan ini kesatuan perasaan, pola pikir dan perilaku harus dikaitkan agar terjadi keselarasan komunikasi.

4. Evaluasi

Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan dalam mengadakan pengkoreksian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan penyembuhan yang telah dilakukan.

BAB III

SKENARIO KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA

Untuk menindak lanjuti konsep yang telah terpapar dalam fase komunikasi terapeutik untuk lebih mempercepat tahap penyembuhan pada lansia kami melakukan praktek-praktek Komunikasi Terapeutik sebagai berikut :

Datang seorang nenek yang telah lanjut usia dengan keluhan Hypertensinya.

Nenek : Assalamu’alaikum

Akupunkturis : wa’alaikum salam, ada yang bisa saya bantu Nek?”

Nenek : iya mbak, badan saya sakit mbak

Akupunkturis :nama nenek siapa?

Nenek : saya nenek Imah mbak,

Akupunkturis : yang sakit bagian mana nek?

Nenek : kaki saya sering bengkak, pundak rasanya tegang dan pegal-pegal mbak”

Akupunkturis : pusing-pusing tidak nek?

Nenek : iya mb,

Akupunkturis : pusingnya dikepala bagian belakang ya Nek?

Nenek : “iya,

Akupunkturis : saya cek tekanan darahnya dulu ya nek..

(Tekanan darah nenek Imah 180/90, angka 180 menunjukkan tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi. Disebut dengan tekanan sistolik. Angka 90 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi. Disebut dengan tekanan diastolik. Tekanan darah ini menunjukkan bahwa Nenek Imah dalam kondisi Hypertensi yang sangat kurang baik.)

Akupunkturis : apakah nenek saat ini sedang merasa gugup atau pusing?

Nenek : iya mbak,

Akupunkturis : tekanan darah nenek sekarang 180/90, nenek sedang kurang sehat, apakah nenek bersedia untuk saya obati dengan tusuk jarum?

Nenek :ditusuk apanya? Pakai apa mbak?

Akupunkturis : dengan jarum ini nek (akupunkturis menunjukkan jarumnya), yang saya tusuk beberapa tempat dibadan nenek saja. Bagaimana nek? Tidak sakit, hanya sedikit semriwing saja. Seperti digigit semut.

Nenek : bahaya tidak mbak?

Akupunkturis : tidak, ini cara tradisional nek, tidak berefek samping insyaallah.

Nenek : iya mbak saya mau.

Akupunkturis : mari keruang terapi Nek.

(tusuk jarum pun dimulai, dan pada umumnya saat terapi sedang dilakukan klien merasa lebih rileks dan membuat para klien tertidur)

Setelah terapi akupunktur selesai dilakukan.

Akupunkturis :bagaimana nek? Sakit tidak?

Nenek :tidak mbak, alhamdulillah lebih segar.”

Akupunkturis :alhamdulillah, nenek makannya tolong dijaga ya.. jangan makan makanan yang asin-asin,tolong jangan banyak pikiran juga ya nek..

Nenek :iya mbak.. lha baiknya makan yang gimana mbak?

Akupunkturis :nenek makan makanan yang sehat nek, sayur-sayuran, banyak makan buah dan minum yang banyak ya nek, semoga nenek Imah cepat diberi kesembuhan.

Amien...

Nenek :amin, terimakasih mbak

Akupunkturis :sama-sama nenek.

Nenek :Assalamu’alaikum

Akupunkturis :Wa’alaikum salam.

BAB IV

Penutup

1. Kesimpulan

Komunikasi yang biasa dilakukan pada lansia bukan hanya sebatas tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dan hubungan intim yang terapeutik. Respon Perilaku juga harus diperhatikan, karena Pengkajian perilaku merupakan dasar yang paling penting dalam perencanaan keperawatan pada lansia. Perubahan perilaku merupakan gejala pertama dalam beberapa gangguan fisik dan mental. Jika mungkin, pengkajian harus dilengkapi dengan kondisi lingkungan rumah, ini menjadi modal pada faktor lingkungan yang dapat mengurangi kecemasan pada lansia.

Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertaankan dan meningkatkan kontrak dengan oran lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bawa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang melibatkan tingka laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi denan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang maknanya dipacu dan ditransmisikan.

Komunikasi terapeutik sangat membantu dalam penyembuhan penyakit hipertensi pada lansia. Umumnya penyakit hipertensi dikarenakan karena system saraf simpatik bekerja terlalu cepat yang dapat meningkatkan aktifitas jantung dan tekanan pembuluh darah, maka kebanyakan dari penderita hipertensi sering kali tidak bisa mengontrol emosional pada dirinya. Disaat itulah kerja komunikasi terapeutik sangat penting karena dapat menimbulkan terjadinya pertukaran perasaan serta perilaku antara tenaga kesehatan-pasien yang dapat mendorong penyembuhan pasien.

Dalam tahap penyembuhan penyakit hipertensi ini selain menggunakan komunikasi terapeutik, juga dapat menggunakan penyembuhan dengan terapi akupunktur secara bertahap pada pasien. Kemungkinan pasien akan menjalani terapi selama + 12kali terapi. Tetapi sebelum memulai tahap penyembuhan, ada beberapa fase yang harus dilakukan dalam terapi akupunktur dengan menggunakan komunikasi terapeutik agar penyembuhan ini berjalan lancar dan maksimal.

Ada 4fase yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan harus dilakukan secara beruntut, yaitu : fase pengkajian, fase perencanaan, fase pelaksanaan, fase evaluasi. Apabila fase-fase ini dilakukan secara bertahap dan beruntut, kemungkian besar tujuan yang akan dicapai dapat dipenuhi yaitu kesembuhan pasien hipertensi.

2. Saran

1. Bagi tenaga kesehatan

Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan terapi akupunktur menggunakan komunikasi terapeutik dengan fase pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk menunjang kesembuhan pasien secara maksimal.

2. Bagi pasien

Pasien sebaiknya melaksanakan terapi secara rutin dan didukung dengan perubahan pola pikir serta perilaku yang lebih kompleks agar pikiran pasien tidak selalu terbawa emosi yang akan memaksa kinerja system saraf simpatik.

3 Komunikasi pada lansia baiknya dilakukan secara bertahap supaya mudah dalam pemahamannya.

4. Lansia merupakan kelompok yang sensitive dalam perasaannya oleh sebab itu, saat komunikasi harus berhati-hati agar tidak menyinggung perasaannya.

Dalam tahap penyembuhan ini, pasien juga harus memperhatikan dan melaksanakan semua anjuran-anjuran dari akupunkturis yang telah diberikan untuk mencapai penyembuhan total dari penyakit hipertensi.


BAB V

DAFTAR PUSTAKA

http: //ad.mozzi.biz/index.php.data= ID

http: //dwiherawanners.bolgspot.com/2009/01/komunikasi-terapeutik-pasien-jiwa.html

http: //syakira-bolg.blogspot.com/2009/01/komunikasi-terapiutik.html

Widjaja. 2000. Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Anomin. 2004. Komunikasi Pada lansia. Diakses pada tanggal 07 November 2008 pukul 13.30 wib. Dari www.komunikasi lansia.com

Anomin. 2006. Komunikasi Terapeutik Lansia. Diakses pada tanggal 09 November 2008 pukul 10.30 wib. Dari www.e-psikologi.com

If You're Not The One with lyrics (wow!)- Daniel Bedingfield - Best song...

Daniel Bedingfield - If You're Not The One - Lyrics