Halaman

Sabtu, 02 April 2011

materi PenyuluhanKU... ^_^


SATPEL/RANCANGAN PEMBELAJARAN
PENCEGAHAN HEPATITIS B
DOSEN PEMBIMBING :
Sri Yatmihatun, S.Kep., Ns., MPh




Disusun Oleh :
Chilyati Qurrotu A’yun
 P.27240010 005


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
D III AKUPUNKTUR
2010/2011
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Hepatitis B


Topik                     : Penyakit Menular
Sub Topik              : Hepatitis B
Sasaran                 : Mahasiswa D III AKUPUNKTUR
Hari/tanggal          : Jum’at, 25 Maret 2011
Waktu                    : Pukul 08.00 WIB
Penggunaan Waktu : 20 menit
Tempat                  : Kelas D III AKUPUNKTUR tingkat 1
  Penyuluh               : Chilyati Qurrotu A’yun (Mahasiswi DIII Akupunktur)
                               Poltekkes Surakarta.

A.   Tujuan Pembelajaran
1.    Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan atau Pendidikan Kesehatan diharapkan mahasiswa Politeknik Kesehatan D III Akupunktur akan mengerti tentang penyakit Hepatitis B.

2.    TujuanKhusus
Setelah menerima Penkes, tiap – tiap mahasiswa DIII Akupunktur akan mampu :
·               Menjelaskan pengertian Hepatitis B
·               Mengetahui anatomis dan fisiologis penyakit Hepatitis B
·               Menyebutkan penyebab Hepatitis B
·               Mengetahui tanda dan gejala Hepatitis B
·               Mengetahui cara pencegahan penyakit Hepatitis B
·               Mengetahui cara pengobatan Hepatitis B
·               Mengetahui dan menerapakan tentang diit Hepatitis B
B.   Materi Pembelajaran (Terlampir)
1.    Pengertian Hepatitis B
2.    Penjelasan anatomis dan fisiologis Hepatitis B
3.    Berbagai macam penyebab Hepatitis B
4.    Gejala Hepatitis B
5.    Pencegahan Hepatitis B
6.    Pengobatan Hepatitis B
7.    Diit untuk Hepatitis B

C.   Metode
§  Ceramah
§   Tanya jawab 
                          
D.   Media
§  Power Point
§  Leaflet
§  Makalah

E.   Kegiatan Belajar

No.
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Audien
Waktu
1.
Pendahuluan :
  1. Menyampaikan salam
  2. Memperkenalkan diri
  3. Kontrak waktu
  4. Menjelaskan tujuan

  1. Membalas salam
  2. Mendengarkan dengan aktif
  3. Mendengarkan dan memberi respon

2 menit
2.
Penjelasan materi :
·         Pengertian Hepatitis B
·         Anatomis dan fisiologis penyakit Hepatitis B
·         Penyebab Hepatitis B
·         Gejala Hepatitis B
·         Pencegahan penyakit Hepatitis B
·         Pengobatan Hepatitis B
·         Diit Hepatitis B

Memberi kesempatan  audien untuk bertanya

  1. Mendengarkan, memperhatikan
  2. Menanyakan hal-hal yang belum jelas

13 menit
3.
Kesimpulan
Menyimpulkan hasil penyuluhan

Mendengarkan

2 menit
4.
Penutup
  1. Memberikan pertanyaan lisan
  2. Memberikan salam

1.    Menjawab pertanyaan
2.    Membalas salam

3 menit



20  menit





































F.   Kesimpulan
     Hepatitis B adalah peradangan hati (liver) yang disebabakan virus Hepatitis B (HBV). Peradangan ini dapat menjadi akut dan berakhir dengan Sirosis hati dalam jangka waktu 5-20 tahun. Virus ini menyebabkan infeksi seumur hidup.
     Penyebaran virus Hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian Vaksin Hepatitis B yang diberikan bersamaan dengan imunisasi rutin pada masa kanak-kanak dan pada orang dewasa yang belum terinfeksi HBV dan diperbanyak mengkonsumsi sayur-sayuran.

G.   Evaluasi
·         Sebutkan  pengertian Hepatitis B?
·         Sebutkan  penyebab Hepatitis B?
·         Apa saja tanda dan gejala Hepatitis B ?
·          Bagaimana pencegahan penyakit Hepatitis B?
·         Bagaimana diet penyakit Hepatitis B?

H.   Referensi






Lampiran
MATERI

I.             Pengertian Hepatitis B
                   Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
Hepatitis B
                   adalah suatu gangguan pada hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (disingkat VHB / HBV) yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Virus ini dapat menyebabkab infeksi seumur hidup. Penderita Hepatitis B dalam Jangka waktu 5-20 tahun berisiko menjadi sirosi hati atau kanker hati.

II.            Anatomis dan fisiologis penyakit Hepatitis B
Anatomi Hati

                   Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah diafragma. Beratnya 1.500 gr  atau 2,5 %  dari  berat badan orang dewasa normal. Pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah.  Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh ligamentum  falciforme. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus  caudatus, dan lobus quadratus.
                  
          Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu :
a)    Vena porta hepatica yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, dan mineral.
b)    Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.Cabang-cabang pembuluh darah  vena porta hepatica dan  arteri hepatica mengalirkan darahnya ke sinusoid. Hematosit menyerap nutrien, oksigen, dan zat racun dari darah sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan dinetralkan sedangkan nutrien akan ditimbun atau dibentuk zat baru, dimana zat tersebut akan disekresikan ke peredaran darah tubuh.

Fisiologi Hati
Fungsi utama hati yaitu :
a.    Untuk metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada kebutuhan tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk.
b.    Untuk tempat penyimpanan berbagai zat  seperti mineral (Cu, Fe) serta vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K), glikogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh (contohnya : pestisida DDT).
c.    Untuk detoksifikasi dimana hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat.
d.    Untuk fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau rusak. 
e.    Untuk sekresi, dimana hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorbsi lemak


III.          Penyebab dan Penularan Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh Virus Hepatitis B (HBV / VHB) Virus Hepatitis B ini dapat ditemukan dalam darah dan pada tingkat lebih rendah bisa terdapat pada air liur, air mani dan cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, Virus Hepatitis B tidak menyebar melalui kontak biasa.
                   Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbontetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lainyang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan,terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusaksehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain. ( Hermansyah, 2009 )

Cara Penularan
                   Hepatitis B umumnya menular jika darah dan aliran tubuhlainnya seperti semen (air mani) atau sekresi vagina dari seseorangyang terinfeksi memasuki tubuh orang yang belum terinfeksi.Penularan biasanya melalui :
-          kontak Seksual,
-          transmisi parenteral dari ibu ke bayi saat lahir (melalui kulit atau melalui pembuluh darah),
-          hepatitis B tidak menyebar melalui air dan makanan. Namun, ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi.
-          Penularan Vertikal (dari ibu ke anak yaitu Dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat melahirkan
-          Penularan Horisontal (dari orang sekitar)
                   Virus hepatitis B tidak ditemukan dalam keringat, air mata, urinatau sekresi pernafasan. Hepatitis B tidak ditularkan melaluipemakaian bersama perkakas makan, pelukan, batuk, bersin danpegangan tangan. Penelitian menunjukkan hepatitis B tidak menularmelalui makanan dan minuman.
                   Sebagian besar orang dewasa yang terinfeksihepatitis B akansembuh tanpa masalah, akan tetapi tidak pada bayi dan anak-anak.Semakin muda seseorang terinfeksi pertama kali, maka semaki besarkemungkinan berkembang menjadi kronis.
ü  Jika orang dewasa terinfeksi : 10% akan berkembang menjadi kronis
ü  Jika seorang anak terinfeksi : 50% akan berkembang menjadi kronis
ü  Jika seorang bayi terinfeksi : 90% akan berkembang menjadi infeksi kronis
ü   Cara mengetahui apakah seseorang terinfeksi hepatitis B atautidak adalah melalui pemeriksaan darah. Ada 3 pemeriksaanstandar yang biasa dilakukan yaitu:
a.    HBsAg ( hepatitis B surface antigen):
          Adalah penanda awal hepatitis B yang muncul 4-12 minggu setelah terinfeksi. Bila HBsAg menetap dalam darah selama 6 bulan, berarti terjadi infeksi kronis.
b.    Anti HBc ( antibodi hepatitis B core ) :
          Adalah antibodi terhadap antigen inti hepatitis B. Antibodi ini terdiri dari 2 tipe yaitu : IgM ( imunoglobulin M ) anti HBc dan IgG anti HBc.
·         Anti-HBc IgM :
    Muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi, dapat bertahan hingga 6 bulan. Berperan pada core window ( fasejendela ) yaitu masa dimana HBsAg sudah hilang, tetapi anti-HBsAg belum muncul 10% hepatitis akut tidak terdeteksi hanya dengan memeriksa HBsAg.
·         Anti-HBc IgG :
    Muncul sebelum anti-HBc IgM hilang, Terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik Dapat bertahan pada fase penyembuhan ( kadar rendah ), Tidak mempunyai efek protektif. Interpretasi hasil positif anti-HBc biasanya tergantung hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs.

c.    Anti-Hbs (antibodi terhadap hepatitis B surface antigen )
Jika hasilnya positif atau reaktif menunjukkan adanya imunitas atau kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B baikdari imunisasi maupun dari proses penyembuhan infeksi masa lampau. Seseorang yang terinfeksi masa lampau tidak dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain.

Proses Perkembangan Virus Hepatitis B
                   Karsinogenisitas (Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen akan  mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.) HBV pada hati terjadi melalui proses inisiasi, promosi, dan progresi. Inisiasi diawali dengan integrasi virus hepatitis ke dalam hepatosit yang menimbulkan kelainan kromosom sehingga mengubah sifat-sifat asli hati dan menghambat aktifitas sel penekan tumor. Virus hepatitis terintegrasi meluas ke sel hati karena sudah kebal terhadap respon imunitas. Pada tahap promosi terjadi proses nekrosis dan kematian sel akibat dari aktifitas virus hepatitis yang diikuti regenerasi berulang kali. Pada tahap progresi sel-sel telah mengalami transformasi keganasan dan mengalami replikasi lebih lanjut.

IV.          Gejala Hepatitis B
                   Gejala-gejala dapat muncul dalam enam minggu sampai enam bulan setelah terkena, namun biasanya dalam waktu empat bulan. 
Gejalanya yaitu :
-          Demam
-          Diare
-          Mual (sampai muntah)
-          Rasa lelah, Lemas
-          Nyeri dan bengkak pada perut (disisi kanan perut / lokasi hati)
-          Hilang nafsu makan
-          Rasa tidak enak diperut
-          Gejala awal mirip dengan gejala penyakit Flu
Gejala Utama Tubuh :
-          Tubuh menjadi kuning
-          Bagian putih mata tampak kuning
-          Air seni berwarna coklat seperti aur teh tua.
        Sekitar 10 persen orang dewasa yang terinfeksi dapat menjadi Kronis pembwa virus. Bayi yang terinfeksi saat lahir memiliki kesempatan 90 persen untuk terinfeksi Kronis.

V.           Pencegahan penyakit Hepatitis B
                   Saat ini sebuah vaksin aman dan efektif untuk mencegah Hepatitis B tersedia yaitu Vaksin Hepatitis  B. Vaksin Hepatitis B dianjurkan bagi orang dirangkaian yang berisiko tinggi dan belum terinfeksi, untuk bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi disarankan bahwa semua anak dan remaja divaksinasi Hepatitis B bersama dengan imunisasi rutin masa kanak-kanak dimulai saat lahir. A globulin Hepatitis B khusus kekebalan juga tersedia untuk orang yang terkena virus Hepatitis B.
                   Beberapa vaksin telah dikembangkan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Ini bergantung pada penggunaan salah satu protein amplop virus (hepatitis B antigen permukaan atau HBsAg). Vaksin ini awalnya dibuat dari plasma yang diperoleh dari pasien yang telah lama berdiri infeksi virus hepatitis B. Namun, saat ini, ini lebih sering dibuat dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan, meskipun vaksin plasma yang diturunkan terus digunakan, sedangkan dua jenis vaksin sama-sama efektif dan aman.   
                   Setelah vaksinasi, hepatitis B antigen permukaan dapat dideteksi dalam serum selama beberapa hari, ini dikenal sebagai antigenaemia vaksin. Vaksin ini diberikan baik dalam dua, tiga, atau empat-dosis jadwal ke bayi dan orang dewasa, yang memberikan perlindungan bagi 85-90% dari individu. Perlindungan telah diamati bertahan 12 tahun pada individu yang menunjukkan respon awal yang memadai untuk kegiatan utama vaksinasi, dan kekebalan yang diprediksi terakhir minimal 25 tahun.
Mengingat bahwa sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan Hepatitis B, maka selain melalui vaksin Hepatitis dapat dicegah dengan upaya :
ü  Darah yang akan ditransfusi harus selalu ditest dulu.
    Sejak beberapa tahun lalu, darah yang akan diberikan kepada seseorang pasien, selalu di test dahulu. Namun untuk menghindari kemungkinan terburuk, sebaiknya transfusi darah dilakukan hanya bila benar benar diperlukan.
ü  Hindari pengunaan peralatan suntik atau alat cukur bekas pakai.
    Bila anda disuntik, ditindik, ditato, gunakan selalu jarum yang masih steril. Demikian pula kalau anda bercukur, gunakan pisau cukur sekali pakai.  Jangan sekali kali mamakai peralatan tersebut bersama orang lain.
ü  Ibu yang terinfeksi Hepatitis B, sebaiknya bayi anda segera diperiksakan untuk mengetahui kondisi bayi anda, bila mungkin akan divaksinasi pada saat lahir
ü  Banyak mengkonsumsi sayur-sayuran, vitamin, kalori berprotein tinggi.
ü  Hindari kontak seksual dengan penderita, jika diketahui positif terkena Hepatitis B, mitra seksual, harus diimunisasi dengan vaksin Hepatitis B
Pencegahan Kronis hepatitis B carrier 
                   Kronik Hepatitis B carrier harus mengikuti prakek higienis standar untuk memastikan bahwa kontak dekat adalah tidak langsung terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lainnya.  Operator tidak harus berbagi pisau culur, sikat gigi atau benda lainnya yang mungkin terkontaminasi dengan darah.
          Selain itu anggoota rumah tangga rentan. Hal ini penting bagi operator untuk menginformasikan dokter gigi mereka dan penyedia layanan kesehatan.
VI.          Pengobatan Hepatitis B
                    Dengan obat Interferon alpha, lamivudine, dan  terapi akupunktur, namun  pengobat ini hanya memperkuat Kekebalan tubuh, agar tubuh dapat lebih lama bertahan hidup.
Titik akupunktur yang digunakan untuk terapi Hati :
·                GB 34(yanglingquan)
Mengatur Qi Hati, karena untuk mengatur darah hati perlu diatur sirkulasi Qi terlebih dahulu
·                LR 2(xinjian)
Titik ini merupakan titik dimana dalam menghilangkan api hati
·                LR 3(taichong)
Menekan Yang hati dan merupakan titik jauh utama yang harus digunakan
·                LR 8(diji)
Tonofikasi darah dan langsung dipanasi dengan moksa

VII.         Diet Hepatitis B
Syarat Diit Hepatitis B
·      Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein
·      Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB
·      Lemak cukup
·      Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi
·       Natrium diberikan rendah
·      Cairan diberikan lebih dari biasa
·       Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah
·      Suatu diet natural, dengan kandungan lemak tak jenuh.
·      Karbohidrat sederhana (gula, tepung putih, jus buah, madu, dll)
·      Oxidised fatty acids (minyak goreng) dan lemak hewani.
·      Diet yang kaya serat sangat dianjurkan.

Beberapa pantangan yang harus dihindari penderita hepatitis antara lain :
·         Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi, jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega/ margarine, minyak serta makanan bersantan seperti gulai, kare, atau gudeg.
·         Makanan kaleng seperti sarden dan korned (mengandung bahan pengawet)
·         Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.
·         Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kool, sawi, lobak, mentimun, durian, nangka.
·         Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.
·         Minuman yang mengandung alkohol dan soda (mengaandung bahan pengawet)
·         Seafood : Udang, cumi-cumi, kepiting, kerang
·         Makanan yang asam / cuka
·         Stress
·         Makanan yang dipanggang, makanan yang digoreng berulang kali, nasi kemarin.
·         Buah-buahan : Durian, nanas, nangka, anggur.
·         Asap rokok

Sedangkan bahan makanan yang baik dikonsumsi penderita hepatitis :
·         Sumber hidrat arang seperti nasi, roti putih, umbi-umbian.
·         Sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
·         Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula, sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.
·         Konsumsi sayur segar. Antara lain : Kubis, leunca, Buncis, Wortel, Pare, Brocoli, Sambung nyawa, dan Bawang putih.
·         Konsumsi juice buah. Antara lain : Belimbing manis, Apel malang, Jeruk, Pepaya, Jambu biji, Tomat.
·         Apabila mengkonsumsi sayuran yang dimasak sendiri, bisa ditambahkan bumbu dari tanaman herbal, seperti Pegagan, Sambung nyawa, Mahkota dewa, Daun salam, dll.
·         Perbanyak minum air putih.