Halaman

Minggu, 25 Maret 2012

Galau itu tidak sederhana




Semua tentang kegalauan itu..
bermula dari sini........................…

Perjalanan menemukan seseorang yang mampu mengisi kekosongan jiwa memang berliku…
Satu persatu hati mencari warnanya…warna warna cinta silih berganti menghiasi…
Diri ini bukan begitu sempurnanya…bukan pula mengharapkan kesempurnaan dari siapa…
Tapi hati ini hanya menuntut hak nya…terjatuh pada telaga yang menyiratkan seluruh rasa…
Bahagia…

Di ujung kegalauan….kala hati telah sampai pada titik kepasrahan…
Titah manusia termulia sang belahan jiwa ... adalah keabsolutan dan keniscayaan isyaratkan kepatuhan…
Hingga simpuh dalam malam penuh pengharapan…memohonkan lahirnya kebaikan ilham…
Hati..mantapkanlah….jiwa …tegarkanlah….akan satu nama pilihan…
******
Seiring rintik hujan sore itu…dingin hawa menyelimuti suasana…kutemukan satu wajah dengan pancaran sinarnya…
Tatap teduhnya meruntuhkan seluruh kepenatan saraf pikir dengan hiruk pikuknya…
Lembut sapanya menggetarkan sendi-sendi penopang idealisme impian dewasa…

Aku luluh….kali ini aku luluh….
Waktu takkan membiarkan menunggu…
Biarlah semua terungkap…
Membuktikan jika aku manusia paling bahagia…
Atau dalam penantian…
***




:-)


Kecewa Karena Cinta.....!!! 
( Antara Mempermainkan Atau Dipermainkan )
 


Memang sakit Bila hati dipermainkan menuai kekecewaan pada harapan akan jalinan cinta...tapi, janganlah karena itu kita menjadi rusak, patah semangat. Pandanglah sesuatu itu dari aspek positif, mungkin ada penyebabnya kenapa Allah menghadirkan seseorang yang sanggup mempermainkan, melukai hati dan membuat kita mengalami kecewa serta trauma atau mungkin juga segala yang terjadi karena kekhilafan dan dosa kita yang lalu...... “ segala yang telah terjadi adalah satu pengalaman hidup yang menjadikan kita lebih kuat pada masa yang akan datang buka
n malah sebaliknya...”

Dikala kekecewaan akan sebuah penghianatan, perasaan dipermainkan, dinding hati kan goyah dan akhirnya runtuh, disaat itu hati akan terus menyiksa dan tak kuat lagi...hingga tangisan pun mengalir membasahi wajah.

Kalau ingin menangis maka menangis lah sepuas-puasnya.....andai dengan
menangis akan melegakan hati....menangislahh,,,, Insya Allah akan terasa lega...
Adakalanya kita perlu menangis....
Agar kita tahu, hidup ini bukan sekedar untuk tertawa
Dan adakalanya kita perlu tertawa
Agar kita tahu mahalnya nilai air mata......

Bersyukurlah pada orang yang menyakiti kamu,
_karena perlakuannya kamu semakin tabah menjalani hidup
Bersyukurlah pada orang yang mempermainkan kamu,
_karena perlakuannya yang membuat kamu semakin bijak menyikapi tiap langkah hidup
Bersyukurlah pada orang yang menjatuhkan kamu,
_karena perlakuannya kamu memiliki kekuatan untuk bangkit.

Ketika kamu dikecewakan, ikhlaskah kamu pada dia ? apakah kamu menyayangi dia karena Allah....???
_Jika iya? Maka cinta itu harus dengan hati yang ikhlas....biarlah....do’akan dia bahagia...karna tak jarang cinta itu menuntut sebuah pengorbanan..
Sabar..
sabar...
sabarlah...
dekatkan diri pada Allah dalam sholat yang wajib kamu tunaikan, dalam do’a lirih penuh harap,,,
Lakukanlah sholat taubat, mohon ampunan pada Allah
Lakukanlah sholat hajat, mohon kekuatan pada Allah
Lakukanlah sholat Istikharah, mohon petunjuk dari Allah
Atas segala yang terjadi dan semoga di beri ketenangan hati....

Sakit,,,,
memang sakit jika di permainkan, tapi sabarlah dan anggaplah ini sebagai ujian, Ridholah atas segala yang Allah telah takdirkan. Sandarkanlah segalanya hanya pada Allah... karna kita tak tahu apa yang terjadi esok hari dan hanya Dia Yang Maha Tahu segala yang terbaik untuk kita....

namun mempermainkan hati seseorang bukanlah sesuatu hal yang baik, oleh karena itu kita harus berhati hati dalam memberi harapan....................................
tapi, penyelesainnya disini sebenarnya hanya satu,,,,,,,,,,,,,,,
satu,,,,,dan manusia pun banyak kecewa karena yang satu ini....
Kita selalu menyandarkan harapan - harapan kita lebih kepada makhluk tapi kurang pada penciptaNya...
Bukankah Allah yang memegang hati kita dan Dia juga yang mampu membolak-balikan hati kita..... kalau benar kita yakin pada apa yang Allah takdirkan, maka sabar dan ikhlas sebagai dinding hati kita......

“Ana Uhibbuki Fillah yaa Ukhti”
“Ana Uhibbuka Fillah yaa Akhi”
Sebuah ungkapan perasaan cinta semata-mata karena Allah, Tapi apakah kita mengungkapkan perasaan kita dengan harapan yang bersandar hanya pada Allah.....


Andai kita sandarkan kasih dan sayang serta cinta pada manusia, maka akan terbinalah kasih sayang yang hanya bisa tumbuh “ MAAF ” jika ber-SMS setiap hari, jika menelfon berjam-jam lamanya, memberikan harapan pada ikhwan ataupun akhwat, maka akan lahirlah golongan ikhwan ataupun akhwat yang sanggup menghabiskan uang/pulsa hanya karena cinta dan kasihnya pada kekasihnya....karena takut nantinya dia akan lari meninggalkan kita...

Sedih rasanya....kasihan pada akhwat itu dan kasihan pada ikhwan itu, betapa ikhwan dan akhwat yang sedang bergurau, saling berucap mesra...benar-benar dalam kesesatan yang amat nyata, di selubungi oleh nafsu dan syaitan melonjak-lonjak kegirangan.....
 
Andai itu adalah makna kasih sayang dalam hati kita maka janganlah salahkan siapapun bila hati mesti kecewa........ Selagi belum menikah, maka dia bukanlah siapa-siapa kita, sandarkanlah segala sesuatunya hanya pada Allah , karena Allah pemilik segala hati, Dia yang memberi rasa kasih sayang, cinta dan Dia juga yang bisa menghilangkan rasa itu..

Akhwat itu lemah, tapi kelemahan akhwat itulah yang menjadi kekuatan sesungguhnya dari akhwat dan banyak dari ikhwan yang tersungkur karena kelemahan akhwat yang satu ini,,

Dan karena itu banyak juga ikhwan lemah karena akhwat...tapi janganlah menjadi penyebab untuk mereka jatuh melainkan yang memberi kekuatan untuk mereka....
karena seorang istri adalah sayap kiri suaminya, andai akhwat yakin ikhwan itu menjadi bakal suami,,,,,atau si ikhwan yakin akhwat itu menjadi bakal istri, maka kita tidak menginginkan bakal suami maupun istri kita lemah ataupun mendapat dosa karena kita.....

Setiap apa yang terjadi dalam hidup kita adalah rancangan-rancangan yang sudah tertulis rapi dalam skenario hidup yang Allah telah buat, andai kita memahami hakikat ini,,,, kepada siapa lagi kita bersandar melainkan pada Dia Yang Maha Kasih.....


Mempermainkan?? Atau di permainkan??

Tiada Kecewa dalam hal ini
Yang ada hanyalah tawakal
Yang ada hanyalah sandaran pada Allah
Yang ada hanyalah Takdir yang telah di gariskan Allah

Muhasabah kembali kepada diri kita,,,
apakah kasih yang kamu bina itu terjaga atau tidak??
Halal atau haramkah??
Diselubungi oleh nafsu atau terjaga??
Apakah menyebabkan kamu lalai dalam sholat ataupun tidak??
Apakah mendekatkan diri kamu kepada Allah atau menjauhkan....


Andai ya! Maka kamu telah lalai, bermaksiat, tak terjaga, nafsu, zina,,,
maka bersyukurlah dengan kesempatan yang tersisa, mungkin ujian itu Allah anugerahkan kepada kamu karena Allah Ingin menyadarkan diri kamu agar kembali dijalanNya,,,,,

“Ingatlah Allah dalam hatimu,
niscaya tiada duka untukmu“
“Ingatlah Allah dalam hatimu, niscaya musibah dunia tiada buatmu”
“kemarin Allah membantumu.......”
“Percayalah dengan yakinmu.....hari ini....esok dan selama hayatmu Allah tetap membantumu”
“Jadilah hamba paling bahagia di sisi Allah”
“karena Allah senantiasa melakukan yang terbaik pada hambaNya”.


_fabiayyi ‘alaa irobbi kuma tukazdiban_
and
_laayu kallifullahu nafsan illa wus’aha,
sobat ^_^







kenalan ma Ilmu Gizi yuuk :-)


Chilyati Qurrotu A’yun
P.27240010005

ILMU GIZI
^_^

1.   Definisi Ilmu Gizi
Ilmu gizi adalah ilmu tentang makanan, zat-zat gizi, dan substansi yang terkandung didalamnya, peran dan keseimbangannya, untuk kesehatan dan masalah kesehatan agar tubuh selalu dalam Kesehatan Optimal.

2.     Pengertian Gizi
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. dalam bahasa latin “nutrire”artinya makanan atau zat makanan sehat.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.

3.     Pengertian Gizi Dasar
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan fungsi utama zat gizi yang dalam ilu gizi dikenal dengan istilah “ Tri Guna Makanan “, yaitu :
§  Pertama = Sumber Zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung tepungan yang digambarkan didasar kerucut ( dalam logo gizi seimbang )
§  Kedua = Sumber Zat pengatur yaitu sayuran dan buah yang digambarkan pada bagian tengah kerucut ( dalam logo gizi seimbang )
§  Ketiga = Sumber Zat Pembangun yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan yang digambarkan pada bagian atas kerucut ( dalam logo gizi seimbang )

4.     Pengertian status Gizi
Status Gizi merupakan ekspresi keadaan kesehatan yang ditentukan oleh nutrisi yang diterima dan dimanfaatkan oleh tubuh dari keadaan seimbang dalam bentuk veriabel tertentu. Salah satunya :
1) GIZI BURUK= KEP (Kekurangan Energi Protein) / Energi,Kwaskhiorkor / Protein.
2) GIZI KURANG=Yodium, Vit A, Zat Besi, Vit C, dll.
3) GIZI BAIK=Normal, baik
4) GIZI LEBIH=Obesitas

5.     Pengertian Bahan Makanan
Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah

6.     Pengertian Zat Gizi
Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukanfungsi yaitu menghasilkan energi, membangun sel-sel, memelihara jaringan dan mengatur proses-proses tubuh.
Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
SUMBER-SUMBER ZAT GIZI
Sumber-sumber zat gizi makanan terdiri atas enam zat gizi (nutrients) : Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Mineral dan Air.

Zat gizi / nutrients dapat dikelompokkan dalam dua bagian :
·         Mikronutrient adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit tapi penting (Vit, mineral, dan air).
·         Maktonutrient adalah zat gizi dalam tubuh yang diperlukan dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi / KHPL dan pembentukan sel baru.

7.     Fungsi Zat Gizi
                           i.            Memberi energi (zat pembakar)
Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
                         ii.            Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun)
Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.
                       iii.            Mengatur proses tubuh (zat pengatur)
Protein, mineral, air dan vitamin.
Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.

8.     Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Ilmu Gizi berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk  kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain:
a.        Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri
Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier  (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan  penggunaan energi makanan yang meliputi  proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya  penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan  makanan pokok.
b.        Penemuan Mineral
Keberadaan mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
c.        Penemuan Vitamin
 Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh.
Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.
d.        Penelitian Tingkat Molekular dan Selular
Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan terhadap kandungan zat gizi.
Sejarah Gizi dalam Keadaan Sekarang
a.        Muncul konsep-konsep baru antara lain,
pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi.
b.        Pada bidang teknologi pangan ditemukan,
cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan).

 Referensi
Ø  Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Ø  Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
Ø  Moehji, S. Ilmu Gizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 1982.
Ø  Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002.