Halaman

Selasa, 27 Desember 2011

Substansi Vital




Belajar  TCM_Traditional Chinese Medicine.,


Substansi Vital =

Jing adalah essence (atau sari-pati), yang mana di dalam tubuh memiliki fungsi :
(a)   Membantu proses pertumbuhan, reproduksi dan perkembangan.
(b)   Sumber dari qi-ginjal.
(c)    Zat yang memproduksi sumsum, baik cairan sumsum di otak, sumsum tulang belakang dan syaraf tulang belakang.
(d)   Bersama qi-pertahanan (wei-qi) membantu mempertahankan tubuh dari serangan patogen luar,
(e)   Dasar dari '3 Harta Karun', yaitu : jing-qi-shen.



Jing sendiri dibagi menjadi 3 bagian utama :

(1) Jing-prenatal / jing-bawaan
(2) Jing-postnatal / jing-perolehan
(3) Jing-ginjal

                 - Jing-bawaan (Prenatal-jing)
Kehamilan menurut TCM merupakan gabungan Jing-Ayah (bersifat Yang) dan Jing-Ibu (bersifat Yin). Setelah membentuk janin (embrio kemudian fetus), Jing-bawaan menutrisi janin tersebut. Maka dari itu, Jing yang terdapat pada janin hanyalah Jing-bawaan dan Jing-bawaan itulah yang membuat setiap individu menjadi unik.
Selain Jing-bawaan, janin juga membawa Ming-Men yang berguna untuk menghangati tubuhnya sendiri. Keduanya pun masih tetap eksis hingga proses kelahiran berlangsung. Pada saat bayi dan anak tumbuh dewasa (memasuki masa puber), Jing-bawaan berubah menjadi Jing-Ginjal yang ditandai dengan menghasilkan darah haid pada perempuan dan sperma pada laki-laki.

                -  Jing-Ginjal
Jing-ginjal terbentuk dari jing-bawaan (prenatal-jing) & jing-perolehan (post natal-jing). Jing-bawaan merupakan jing yang dibawa dari lahir dan berasal dari kedua orang tua, sedangkan jing-perolehan adalah jing hasil pengolahan organ lambung (ST) dan limpa (SP).
Jing-ginjal tersimpan di dalam organ ginjal dan bersirkulasi di dalam tubuh, terutama melalui 8 meridian istimewa. Jing-ginjal ini mempunyai fungsi sangat penting di dalam tubuh, yaitu : menentukan pertumbuhan, reproduksi, perkembangan, kematangan seksual, kehamilan, menopouse dan lainnya.

Sindrom Jing-Ginjal Defisien

Manifestasi Klinis
Pada anak-anak : pertumbuhan tulang yang kurang baik, ketulian, lemah mental dan lainnya. Pada orang dewasa : kerapuhan tulang, rambut rontok, beruban pada umur yang masih muda, kelemahan pada aktivitas seksual, infertilitas, sakit pada pinggang belakang , lutut yang lemah dan lainnya.

Etiologi
Beberapa hal yang bisa menjadi sebab jing-ginjal defisien : faktor keturunan (misalnya ketika kehamilan kondisi kesehatan ibu sedang tidak baik), kehilangan banyak darah, aktivitas seksual yang berlebihan dan lainnya.

Patologi
Ketika Jing-Ginjal defisien, maka sumsum (marrow) tidak akan terbentuk sempurna dan tidak dapat menutrisi tulang (termasuk kehilangan gigi). Sumsum juga akan tidak optimal mengisi otak sehingga menyebabkan faktor intelegensia menurun. Jing-ginjal juga mendominasi pertumbuhan rambut di kepala sehingga kekurangan Jing-ginjal dapat menyebabkan rambut rontok dan beruban secara prematur. Aktivitas seksual juga dipengaruhi oleh Jing-ginjal. Jing-ginjal defisien dapat merupakan kelanjutan dari sindrom sindrom Yin-ginjal defisien atau Yang-ginjal defisien.

Prinsip Terapi
 Menutrisi Jing-ginjal dan mentonifikasi organ ginjal.

Titik Terapi yang Dipilih
KI-03 (tonik Yin dan Jing-Ginjal), KI-06 (tonik Yin-Ginjal), BL-23 (tonik organ Ginjal), CV-04 (tonik Jing), GB-39 (tonik sumsum tulang) dan lainnya.
(Catatan : Moksa diperbolehkan kecuali sindrom Jing-ginjal terdapat/didahului sindrom Yin-Ginjal defisien).

  Qi
Dalam TCM, istilah 'Qi' secara umum digunakan di dalam 2 tempat :

(1) Mengindikasikan energi bersih (refined energy) yang diproduksi oleh organ internal, yang berfungsi menutrisi tubuh dan mental.
Sebagai contoh, Zong-Qi berada di dalam Paru dan menutrisi organ Paru itu sendiri dan Jantung. Sedangkan Yuan-Qi berfungsi menutrisi organ Ginjal.

(2) Qi mengindikasikan aktifitas fungsional suatu organ. Sebagai contoh Qi-Hati. Artinya bukan Qi yang diproduksi oleh organ Hati, namun merupakan aktifitas yang cukup kompleks dari aktifitas organ Liver, yaitu aliran Qi pada organ Hati. Untuk makna ini kita dapat mengatakan : Qi-Hati, Qi-Jantung, Qi-Lambung dan sebagainya.

Arah pergerakan Qi :
(1) Qi-Paru, ke bawah menuju organ Ginjal, ke atas menyebarkan Qi-pertahanan dan keringat.
(2) Qi-Hati, ke atas mengatur aliran Qi ke segala arah.
(3) Qi-Ginjal, ke atas menuju organ Paru, terkadang turun ke bawah (proses urinasi).
(4) Qi-Limpa, naik ke atas.
(5) Qi-Jantung, ke arah bawah bertemu dengan Qi-Ginjal. Organ Jantung dan Ginjal memiliki hubungan istimewa. Dalam Wu-Xing, Jantung diwakilkan dengan sifat Api, untuk menghidupkan Api dibutuhkan 'pemantik', disinilah organ Ginjal berperan. Defisiensi Yin-Ginjal menyebabkan kegagalan komunikasi dengan organ Jantung.
Gejalanya dapat berupa : disforia, banyak mimpi, insomnia, telinga berdenging (tinitus) dan lainnya.

Di dalam tubuh Qi diperoleh dari :
  • Udara (Jing-Qi),
  • Makanan (Gu-Qi)
  • Qi-bawaan (Yuan-Qi, Yuan-Qi adalah Jing yang berbentuk Qi).
Jing-qi dan gu-qi membentuk zong-qi (qi-pectoral) yang berfungsi menutrisi organ paru dan jantung.

Zong-Qi dan Yuan-Qi membentuk Zhen-Qi (Qi-normal, true-Qi). Zhen-Qi inilah yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Jika menyebar ke permukaan tubuh dan berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari patogen maka disebut Qi-pertahanan (Wei-Qi). Dan jika menyebar ke organ dalam dan menutrisinya maka disebut Qi-Nutrisi atau Yin-Qi.


Fungsi dari qi adalah :
  • Transformasi,
  • Transportasi,
  • Menahan,
  • Menaikkan,
  • Melindungi,
  • Menghangatkan.


  • Transformasi,


transformasi makanan dan cairan.
Contoh : Makanan ditransformasikan ke dalam bentuk Qi-makanan (Gu-Qi) yang kemudian nantinya ditransformasikan ke dalam bentuk Zhen-Qi dan sebagainya.
Jika dilihat dari fungsi organ-dalam =
Qi-Ginjal mentransformasikan cairan,
Qi-Jantung mentransformasikan Gu-Qi menjadi Xue (darah),
Qi-Paru mentransformasikan udara menjadi Zhen-Qi dan sebagainya.




  • Transportasi,
Qi berfungsi mentransportasikan substansi-substansi yang akan ditranformasi keseluruh bagian tubuh.
Contoh :
Qi-Limpa mentrasportasikan Gu-Qi/Ku Ci (Qi-makanan),
Qi-Paru mentransportasikan cairan ke kulit dan menyebarkan Wei-Qi (Qi-pertahanan) ke suatu ruang diantara otot dan kulit,
Qi-Ginjal mentransportasikan qi baik ke-atas, ke organ Paru maupun ke bawah, ke organ Kandung Kemih dsb.


  • Menahan,
Fungsi qi 'menahan' berarti menahan cairan dan darah (Xue) pada tempat yang semestinya.
Sebagai Contoh :
Qi-Limpa menahan Xue dalam pembuluh darah dan cairan pada tempatnya,
Qi-Limpa dan Qi-Ginjal bersama-sama menahan darah dalam saluran uterus (rahim),
Qi-Ginjal dan Qi-Kandung Kemih bersama-sama menahan air seni,
Qi-Paru menahan keringat.

Contoh sindrom :
Salah satu manifestasi klinis sindrom Qi-Paru defisen adalah =
mudah berkeringat-terutama pada siang hari.
Emosi sedih yang berlebihan mejadi salah satu penyebab Qi-Paru defisien.



  • Menaikkan / meningkatkan,
Qi menjaga struktur dan materi tubuh pada tempatnya.
Jika Qi-defisien dalam konteks fungsi-meningkatkan maka hal tersebut disebut sebagai qi-tenggelam.
Contoh : qi-limpa meningkatkan semua fungsi organ secara umum (hubungan kosmologi) dan Qi-Ginjal menaikkan fungsi rahim.
Peningkatan Qi artinya juga meningkatkan Jin-Ye dan Xue dan fungsi keduanya serta sangat berhubungan dengan fungsi Qi-Menahan.
Misalkan dalam kondisi patologis yang dicirikan dengan kehilangan darah yang kronis pada kasus menoragia, bukan hanya kegagalan fungsi qi-menahan, tapi juga kegagalan fungsi qi-meningkatkan.



  • Melindungi,
Qi melindungi tubuh dari invasi patogen luar (Patogen Eksogen).
Tugas ini terutama dilakukan oleh Wei-Qi, khususnya dari patogen angin, dingin dan lembab.
Wei-Qi berhubungan dengan organ-paru, yang menyebar pada 'ruang' antara kulit dan otot, karna itu Qi-paru berfungsi melindungi tubuh dari patogen luar.
Namun demikian tidak hanya Wei-Qi yang bertanggung jawab terhadap perlindungan tubuh, namun juga qi-nutrisi (Ying-Qi) dan Jing.



  •  Menghangatkan,
fungsi ini terutama adalah fungsi dari Yang Qi,




_Pergerakan Qi dari Ginjal

Organ ginjal mengatur transformasi air;
cairan kotor mengalir ke bawah menuju kandung kemih dan urethra, dan bagian bersih mengalir ke atas melalui tulang belakang dalam bentuk uap menuju paru.
=> Maka itu untuk fungsi fisiologis seperti proses buang air kecil (urinasi) qi-ginjal turun, sedangkan untuk fungsi qi-pertahanan qi-ginjal naik.

Paru-paru dan Ginjal saling menyeimbangkan satu sama lain,
ketika qi-paru turun ke ginjal, maka qi-ginjal naik ke paru.
Paru-paru mengirim qi ke bawah, ginjal menerima qi, paru-paru mengatur ekshalasi (mengeluarkan udara), ginjal mengatur inhalasi (menarik udara/nafas).


Dalam Nan Jing Jiao Shi (Classic of Difficulties, terbit pertama kali sekitar tahun 100 SM) disebutkan,

"Exhalation is controlled by lungs and heart, inhalation is controlled by kidney and liver"

Untuk proses keluar-masuknya qi (fungsi horisontal), maka qi yang menuju ginjal keluar dan masuk menuju tulang.,


^_^
semoga manfaat kawand.,
xie.xie.,

Selasa, 13 Desember 2011

,,karena aku sangat sangat sangat mencintaimu, 
aku tidak bisa membuatmu pergi dariku, 
satu-satunya hal yg bisa aku lakukan adalah dengan berLari,,

said Gumiho...,
_nice_

Sabtu, 15 Oktober 2011

dUty


PSIKOLOGI
KOMUNIKASI PADA LANSIA


my college



CHILYATI QURROTU A’YUN


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
D III AKUPUNKTUR
2011



A. Latar Belakang
            Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan oran lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bawa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang maknanya dipacu dan ditransmisikan.
            Untuk memperbaiki interpretasi pasien terhadap pesan, perawat harus tidak terburu-buru dan mengurangi kebisingan dan distraksi. Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan karena arti suatu kata sering kali telah lupa atau ada kesulitan dalam mengorganisasi dan mengekspresikan pikiran. Instruksi yang berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk mengingatkan pasien dan sering sangat membantu. (Bruner & Suddart, 2001 : 188)
            Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan non verbal dari informasi dan ide. Kominikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan emosi dimana individu menyampaikan hubungan ( Potter-Perry, 301 ).
            Komunikasi pada lansia membutuhkan peratian khusus. Perawat harus waspada terhadap perubahan fisik, psikologi, emosi, dan sosial yang memperngaruhi pola komunikasi. Perubahan yang berhubungan dengan umur dalam sistem auditoris dapat mengakibatkan kerusakan pada pendengaran. Perubahan pada telinga bagian dalam dan telinga mengalangi proses pendengaran pada lansia sehingga tidak toleran teradap suara. Berdasarkan hal – hal tersebut kami menulis makalah ini yang berjudul “ komunikasi pada lansia “.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik.
2. Untuk mengetahui tata cara berkomunikasi pada lansia.
3. Dapat memberikan komunikasi terapeutik pada lansia.
4. Dapat membantu proses keperawatan pada lansia.




BAB II
KOMUNIKASI PADA LANSIA
A. Pengertian Komunikasi
            Komunikasi merupakan suatau hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau dapat diartikan sebaagai saling tukar-menukar pendapat serta dapat diartikan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. (Widjaja, 1986 : 13)
            Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan, dan meningkatkan kontak dengan orang lain. (Potter & Perry, 2005 : 301)
            Komunikasi yang biasa dilakukan pada lansia bukan hanya sebatas tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dan hubungan intim yang terapeutik.
B. Tujuan dan Fungsi Komunikasi
a. Pada umumnya komunikasi mempunyai beberaapa tujuan, antara lain :
1. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti
Sebagai komunikator kita harus menjelaskan pada komunikan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksudkan.
2. Dapat memahami orang lain
Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan, jangan mereka menginginkan kemauannya.
3. Supaya gagasan dapat diterima orang orang lain
Kita harus berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasif bukan memaksakan kehendak.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu
Menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan yang lebih banyak mendorang, yang penting harus diingat adalah bagaimana yang baik untuk melakukannya.
b. Fungsi Komunikasi
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar-menukar data, fakta, dan ide maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut :
1. Informasi, pengumpulan, penyimpanan dan pemprosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan, opini dan komentar.
Agar dapat dimengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain.
2. Sosialisasi dan penyediaan sumber ilmu pengetahuan.
Agar orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif mengerti akan fungsi sosialnya di dalam masyarakat.
3. Motivasi.
Tujuannya yaitu mendorong orang untuk mementukan pilihan dan keinginanya.
4. Perdebatan dan diskusi.
Menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik yang menyangkut kepentingan umum.
5. Pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentuk ketrampilan dan kemandirian dalam berbagai bidang.
6. Memajukan kehidupan dan menyebarkan hasil kebudayaan dan seni.
Mengembangan kebudayaan maksudnya yaitu mengembangkan kebudayaan serta imajinasi dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetikanya.
C. Tahap Proses Komunikasi
Menurut Cutlip dan Center, komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan melalui 4 tahap, yaitu:
a. Fact Finding
Menyarikan dan megumpulkan fakta dan data sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi.
b. Planning
Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya.
c. Communication
Dalam melakukan komunikasi pada lansia sebaiknya menggunakan bahasa sehari-hari dan mudah dipahami serta dimengerti.
d. Evaluation
Penilaian dan analisis kembali diperlukan untuk melihat bagaimana hasil komunikasi tersebut dan kemudian menjadi bahan perencanaan untuk melakukan komunikasi selanjutnya.
D. Keterampilan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia
a. Keterampilan Komunikasi Terapeutik, dapat meliputi :
1. Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dan lama wawancara.
2. Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab, berkaitan dengan pemunduran kemampuan untuk merespon verbal.
3. Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar belakang sosiokulturalnya.
4. Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia kesulitan dalam berfikir abstrak.
5. Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan memberikan respon nonverbal seperti kontak mata secara langsung, duduk dan menyentuh pasien.
6. Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda kepribadian pasien dan distress yang ada.
7. Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami tujuan dari wawancara pengkajian.
8. Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan mendengarkan dengan cermat dan tetap mengobservasi.
9. Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan asing bagi pasien.
10. Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyaman mungkin.
11. Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia yang sensitif terhadap, suara berfrekuensi tinggi atau perubahan kemampuan penglihatan.
12. Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara kepada keluarga pasien atau orang lain yang sangat mengenal pasien.
13. Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara.

Respon Perilaku juga harus diperhatikan, karena Pengkajian perilaku merupakan dasar yang paling penting dalam perencanaan keperawatan pada lansia. Perubahan perilaku merupakan gejala pertama dalam beberapa gangguan fisik dan mental. Jika mungkin, pengkajian harus dilengkapi dengan kondisi lingkungan rumah, ini menjadi modal pada faktor lingkungan yang dapat mengurangi kecemasan pada lansia.
Pengkajian tingkah laku termasuk mendefinisikan tingkah laku, frekuensinya, durasi, dan faktor presipitasi atau triggers. Ketika terjadi perubahan perilaku ini sangat penting untuk dianalisis.

b. Prinsip Gerontologis untuk Komunikasi
• Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.
• Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk mengobrol.
• Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik.
• Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.
• Jangan berbicara dengan keras/berteriak, bicara langsung dengan telinga yang dapat mendengar dengan lebih baik.
• Berdiri di depan klien.
• Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana
• Beri kesempatan bagi klien untuk berfikir.
• Mendorong keikutsertaan dalam aktivitas sosial seperti perkumpulan orang tua, kegiatan rohani.
• Berbicara pada tingkat pemahaman klien.
• Selalu menanyakan respons, terutama ketika mengajarkan suatu tugas atau keahlian.










BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
            Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan, dan meningkatkan kontak dengan orang lain. (Potter & Perry, 2005 : 301)
            Komunikasi yang biasa dilakukan pada lansia bukan hanya sebatas tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dan hubungan intim yang terapeutik. Respon Perilaku juga harus diperhatikan, karena Pengkajian perilaku merupakan dasar yang paling penting dalam perencanaan keperawatan pada lansia. Perubahan perilaku merupakan gejala pertama dalam beberapa gangguan fisik dan mental. Jika mungkin, pengkajian harus dilengkapi dengan kondisi lingkungan rumah, ini menjadi modal pada faktor lingkungan yang dapat mengurangi kecemasan pada lansia.
            Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertaankan dan meningkatkan kontrak dengan oran lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bawa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang melibatkan tingka laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi denan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yan maknanya dipacu dan ditransmisikan.

B. Saran
1. Komunikasi pada lansia baiknya dilakukan secara bertahap supaya mudah dalam pemahamannya.
2. Lansia merupakan kelompok yang sensitive dalam perasaannya oleh sebab itu, saat komunikasi harus berhati-hati agar tidak menyinggung perasaannya.







BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Volume 1. Jakarta : EGC.
Keliat, Anna. 1996. Hubungan Terapeutik. Jakarta : EGC.
Potter and Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume 1. Jakarta : EGC.
Widjaja. 2000. Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Anomin. 2004. Komunikasi Pada lansia. Diakses pada tanggal 07 November 2008 pukul 13.30 wib. Dari www.komunikasi lansia.com
Anomin. 2006. Komunikasi Terapeutik Lansia. Diakses pada tanggal 09 November 2008 pukul 10.30 wib. Dari www.e-psikologi.com

tanya_Ku.,


Aku bertanya pada alam semesta
                              tentang arti  “CINTA” , ,
dan satu demi satu pun mereka menjawab…

                _Bumi menjawab:
 “CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”

            _Air menjawab:
 “CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan.”

            _Api menjawab:
 “CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”

            _Angin menjawab:
“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.”

            _Langit menjawab:
 “CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu.”

            -Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”

            _Pohon menjawab:
“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”

            _Gunung menjawab:
“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”

_Lalu,  Aku bertanya pada CINTA:
 “Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”

_CINTA menjawab:
                 “CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”

                _“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”

                _“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”

                _“Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”

Aku lantas bertanya pada CINTA:
             “ Bisakah aku merasakannya? ”

Sambil berlaru CINTA menjawab:
                “Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”

Aku pun Berteriak,
                 “Wahai KAU SANG MAHA PEMILIK CINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”




  ..selamat merenung...
                                                                                                                                      ^_^

Sabtu, 02 April 2011

materi PenyuluhanKU... ^_^


SATPEL/RANCANGAN PEMBELAJARAN
PENCEGAHAN HEPATITIS B
DOSEN PEMBIMBING :
Sri Yatmihatun, S.Kep., Ns., MPh




Disusun Oleh :
Chilyati Qurrotu A’yun
 P.27240010 005


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
D III AKUPUNKTUR
2010/2011
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Hepatitis B


Topik                     : Penyakit Menular
Sub Topik              : Hepatitis B
Sasaran                 : Mahasiswa D III AKUPUNKTUR
Hari/tanggal          : Jum’at, 25 Maret 2011
Waktu                    : Pukul 08.00 WIB
Penggunaan Waktu : 20 menit
Tempat                  : Kelas D III AKUPUNKTUR tingkat 1
  Penyuluh               : Chilyati Qurrotu A’yun (Mahasiswi DIII Akupunktur)
                               Poltekkes Surakarta.

A.   Tujuan Pembelajaran
1.    Tujuan Umum
Setelah diberi penyuluhan atau Pendidikan Kesehatan diharapkan mahasiswa Politeknik Kesehatan D III Akupunktur akan mengerti tentang penyakit Hepatitis B.

2.    TujuanKhusus
Setelah menerima Penkes, tiap – tiap mahasiswa DIII Akupunktur akan mampu :
·               Menjelaskan pengertian Hepatitis B
·               Mengetahui anatomis dan fisiologis penyakit Hepatitis B
·               Menyebutkan penyebab Hepatitis B
·               Mengetahui tanda dan gejala Hepatitis B
·               Mengetahui cara pencegahan penyakit Hepatitis B
·               Mengetahui cara pengobatan Hepatitis B
·               Mengetahui dan menerapakan tentang diit Hepatitis B
B.   Materi Pembelajaran (Terlampir)
1.    Pengertian Hepatitis B
2.    Penjelasan anatomis dan fisiologis Hepatitis B
3.    Berbagai macam penyebab Hepatitis B
4.    Gejala Hepatitis B
5.    Pencegahan Hepatitis B
6.    Pengobatan Hepatitis B
7.    Diit untuk Hepatitis B

C.   Metode
§  Ceramah
§   Tanya jawab 
                          
D.   Media
§  Power Point
§  Leaflet
§  Makalah

E.   Kegiatan Belajar

No.
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Audien
Waktu
1.
Pendahuluan :
  1. Menyampaikan salam
  2. Memperkenalkan diri
  3. Kontrak waktu
  4. Menjelaskan tujuan

  1. Membalas salam
  2. Mendengarkan dengan aktif
  3. Mendengarkan dan memberi respon

2 menit
2.
Penjelasan materi :
·         Pengertian Hepatitis B
·         Anatomis dan fisiologis penyakit Hepatitis B
·         Penyebab Hepatitis B
·         Gejala Hepatitis B
·         Pencegahan penyakit Hepatitis B
·         Pengobatan Hepatitis B
·         Diit Hepatitis B

Memberi kesempatan  audien untuk bertanya

  1. Mendengarkan, memperhatikan
  2. Menanyakan hal-hal yang belum jelas

13 menit
3.
Kesimpulan
Menyimpulkan hasil penyuluhan

Mendengarkan

2 menit
4.
Penutup
  1. Memberikan pertanyaan lisan
  2. Memberikan salam

1.    Menjawab pertanyaan
2.    Membalas salam

3 menit



20  menit





































F.   Kesimpulan
     Hepatitis B adalah peradangan hati (liver) yang disebabakan virus Hepatitis B (HBV). Peradangan ini dapat menjadi akut dan berakhir dengan Sirosis hati dalam jangka waktu 5-20 tahun. Virus ini menyebabkan infeksi seumur hidup.
     Penyebaran virus Hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian Vaksin Hepatitis B yang diberikan bersamaan dengan imunisasi rutin pada masa kanak-kanak dan pada orang dewasa yang belum terinfeksi HBV dan diperbanyak mengkonsumsi sayur-sayuran.

G.   Evaluasi
·         Sebutkan  pengertian Hepatitis B?
·         Sebutkan  penyebab Hepatitis B?
·         Apa saja tanda dan gejala Hepatitis B ?
·          Bagaimana pencegahan penyakit Hepatitis B?
·         Bagaimana diet penyakit Hepatitis B?

H.   Referensi






Lampiran
MATERI

I.             Pengertian Hepatitis B
                   Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
Hepatitis B
                   adalah suatu gangguan pada hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (disingkat VHB / HBV) yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Virus ini dapat menyebabkab infeksi seumur hidup. Penderita Hepatitis B dalam Jangka waktu 5-20 tahun berisiko menjadi sirosi hati atau kanker hati.

II.            Anatomis dan fisiologis penyakit Hepatitis B
Anatomi Hati

                   Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah diafragma. Beratnya 1.500 gr  atau 2,5 %  dari  berat badan orang dewasa normal. Pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah.  Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh ligamentum  falciforme. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas, lobus  caudatus, dan lobus quadratus.
                  
          Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu :
a)    Vena porta hepatica yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, dan mineral.
b)    Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.Cabang-cabang pembuluh darah  vena porta hepatica dan  arteri hepatica mengalirkan darahnya ke sinusoid. Hematosit menyerap nutrien, oksigen, dan zat racun dari darah sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan dinetralkan sedangkan nutrien akan ditimbun atau dibentuk zat baru, dimana zat tersebut akan disekresikan ke peredaran darah tubuh.

Fisiologi Hati
Fungsi utama hati yaitu :
a.    Untuk metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada kebutuhan tubuh, ketiganya dapat saling dibentuk.
b.    Untuk tempat penyimpanan berbagai zat  seperti mineral (Cu, Fe) serta vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K), glikogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh (contohnya : pestisida DDT).
c.    Untuk detoksifikasi dimana hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat.
d.    Untuk fagositosis mikroorganisme, eritrosit, dan leukosit yang sudah tua atau rusak. 
e.    Untuk sekresi, dimana hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorbsi lemak


III.          Penyebab dan Penularan Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh Virus Hepatitis B (HBV / VHB) Virus Hepatitis B ini dapat ditemukan dalam darah dan pada tingkat lebih rendah bisa terdapat pada air liur, air mani dan cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, Virus Hepatitis B tidak menyebar melalui kontak biasa.
                   Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbontetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lainyang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan,terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusaksehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain. ( Hermansyah, 2009 )

Cara Penularan
                   Hepatitis B umumnya menular jika darah dan aliran tubuhlainnya seperti semen (air mani) atau sekresi vagina dari seseorangyang terinfeksi memasuki tubuh orang yang belum terinfeksi.Penularan biasanya melalui :
-          kontak Seksual,
-          transmisi parenteral dari ibu ke bayi saat lahir (melalui kulit atau melalui pembuluh darah),
-          hepatitis B tidak menyebar melalui air dan makanan. Namun, ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi.
-          Penularan Vertikal (dari ibu ke anak yaitu Dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat melahirkan
-          Penularan Horisontal (dari orang sekitar)
                   Virus hepatitis B tidak ditemukan dalam keringat, air mata, urinatau sekresi pernafasan. Hepatitis B tidak ditularkan melaluipemakaian bersama perkakas makan, pelukan, batuk, bersin danpegangan tangan. Penelitian menunjukkan hepatitis B tidak menularmelalui makanan dan minuman.
                   Sebagian besar orang dewasa yang terinfeksihepatitis B akansembuh tanpa masalah, akan tetapi tidak pada bayi dan anak-anak.Semakin muda seseorang terinfeksi pertama kali, maka semaki besarkemungkinan berkembang menjadi kronis.
ü  Jika orang dewasa terinfeksi : 10% akan berkembang menjadi kronis
ü  Jika seorang anak terinfeksi : 50% akan berkembang menjadi kronis
ü  Jika seorang bayi terinfeksi : 90% akan berkembang menjadi infeksi kronis
ü   Cara mengetahui apakah seseorang terinfeksi hepatitis B atautidak adalah melalui pemeriksaan darah. Ada 3 pemeriksaanstandar yang biasa dilakukan yaitu:
a.    HBsAg ( hepatitis B surface antigen):
          Adalah penanda awal hepatitis B yang muncul 4-12 minggu setelah terinfeksi. Bila HBsAg menetap dalam darah selama 6 bulan, berarti terjadi infeksi kronis.
b.    Anti HBc ( antibodi hepatitis B core ) :
          Adalah antibodi terhadap antigen inti hepatitis B. Antibodi ini terdiri dari 2 tipe yaitu : IgM ( imunoglobulin M ) anti HBc dan IgG anti HBc.
·         Anti-HBc IgM :
    Muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi, dapat bertahan hingga 6 bulan. Berperan pada core window ( fasejendela ) yaitu masa dimana HBsAg sudah hilang, tetapi anti-HBsAg belum muncul 10% hepatitis akut tidak terdeteksi hanya dengan memeriksa HBsAg.
·         Anti-HBc IgG :
    Muncul sebelum anti-HBc IgM hilang, Terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik Dapat bertahan pada fase penyembuhan ( kadar rendah ), Tidak mempunyai efek protektif. Interpretasi hasil positif anti-HBc biasanya tergantung hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs.

c.    Anti-Hbs (antibodi terhadap hepatitis B surface antigen )
Jika hasilnya positif atau reaktif menunjukkan adanya imunitas atau kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B baikdari imunisasi maupun dari proses penyembuhan infeksi masa lampau. Seseorang yang terinfeksi masa lampau tidak dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain.

Proses Perkembangan Virus Hepatitis B
                   Karsinogenisitas (Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen akan  mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.) HBV pada hati terjadi melalui proses inisiasi, promosi, dan progresi. Inisiasi diawali dengan integrasi virus hepatitis ke dalam hepatosit yang menimbulkan kelainan kromosom sehingga mengubah sifat-sifat asli hati dan menghambat aktifitas sel penekan tumor. Virus hepatitis terintegrasi meluas ke sel hati karena sudah kebal terhadap respon imunitas. Pada tahap promosi terjadi proses nekrosis dan kematian sel akibat dari aktifitas virus hepatitis yang diikuti regenerasi berulang kali. Pada tahap progresi sel-sel telah mengalami transformasi keganasan dan mengalami replikasi lebih lanjut.

IV.          Gejala Hepatitis B
                   Gejala-gejala dapat muncul dalam enam minggu sampai enam bulan setelah terkena, namun biasanya dalam waktu empat bulan. 
Gejalanya yaitu :
-          Demam
-          Diare
-          Mual (sampai muntah)
-          Rasa lelah, Lemas
-          Nyeri dan bengkak pada perut (disisi kanan perut / lokasi hati)
-          Hilang nafsu makan
-          Rasa tidak enak diperut
-          Gejala awal mirip dengan gejala penyakit Flu
Gejala Utama Tubuh :
-          Tubuh menjadi kuning
-          Bagian putih mata tampak kuning
-          Air seni berwarna coklat seperti aur teh tua.
        Sekitar 10 persen orang dewasa yang terinfeksi dapat menjadi Kronis pembwa virus. Bayi yang terinfeksi saat lahir memiliki kesempatan 90 persen untuk terinfeksi Kronis.

V.           Pencegahan penyakit Hepatitis B
                   Saat ini sebuah vaksin aman dan efektif untuk mencegah Hepatitis B tersedia yaitu Vaksin Hepatitis  B. Vaksin Hepatitis B dianjurkan bagi orang dirangkaian yang berisiko tinggi dan belum terinfeksi, untuk bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi disarankan bahwa semua anak dan remaja divaksinasi Hepatitis B bersama dengan imunisasi rutin masa kanak-kanak dimulai saat lahir. A globulin Hepatitis B khusus kekebalan juga tersedia untuk orang yang terkena virus Hepatitis B.
                   Beberapa vaksin telah dikembangkan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Ini bergantung pada penggunaan salah satu protein amplop virus (hepatitis B antigen permukaan atau HBsAg). Vaksin ini awalnya dibuat dari plasma yang diperoleh dari pasien yang telah lama berdiri infeksi virus hepatitis B. Namun, saat ini, ini lebih sering dibuat dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan, meskipun vaksin plasma yang diturunkan terus digunakan, sedangkan dua jenis vaksin sama-sama efektif dan aman.   
                   Setelah vaksinasi, hepatitis B antigen permukaan dapat dideteksi dalam serum selama beberapa hari, ini dikenal sebagai antigenaemia vaksin. Vaksin ini diberikan baik dalam dua, tiga, atau empat-dosis jadwal ke bayi dan orang dewasa, yang memberikan perlindungan bagi 85-90% dari individu. Perlindungan telah diamati bertahan 12 tahun pada individu yang menunjukkan respon awal yang memadai untuk kegiatan utama vaksinasi, dan kekebalan yang diprediksi terakhir minimal 25 tahun.
Mengingat bahwa sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan Hepatitis B, maka selain melalui vaksin Hepatitis dapat dicegah dengan upaya :
ü  Darah yang akan ditransfusi harus selalu ditest dulu.
    Sejak beberapa tahun lalu, darah yang akan diberikan kepada seseorang pasien, selalu di test dahulu. Namun untuk menghindari kemungkinan terburuk, sebaiknya transfusi darah dilakukan hanya bila benar benar diperlukan.
ü  Hindari pengunaan peralatan suntik atau alat cukur bekas pakai.
    Bila anda disuntik, ditindik, ditato, gunakan selalu jarum yang masih steril. Demikian pula kalau anda bercukur, gunakan pisau cukur sekali pakai.  Jangan sekali kali mamakai peralatan tersebut bersama orang lain.
ü  Ibu yang terinfeksi Hepatitis B, sebaiknya bayi anda segera diperiksakan untuk mengetahui kondisi bayi anda, bila mungkin akan divaksinasi pada saat lahir
ü  Banyak mengkonsumsi sayur-sayuran, vitamin, kalori berprotein tinggi.
ü  Hindari kontak seksual dengan penderita, jika diketahui positif terkena Hepatitis B, mitra seksual, harus diimunisasi dengan vaksin Hepatitis B
Pencegahan Kronis hepatitis B carrier 
                   Kronik Hepatitis B carrier harus mengikuti prakek higienis standar untuk memastikan bahwa kontak dekat adalah tidak langsung terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lainnya.  Operator tidak harus berbagi pisau culur, sikat gigi atau benda lainnya yang mungkin terkontaminasi dengan darah.
          Selain itu anggoota rumah tangga rentan. Hal ini penting bagi operator untuk menginformasikan dokter gigi mereka dan penyedia layanan kesehatan.
VI.          Pengobatan Hepatitis B
                    Dengan obat Interferon alpha, lamivudine, dan  terapi akupunktur, namun  pengobat ini hanya memperkuat Kekebalan tubuh, agar tubuh dapat lebih lama bertahan hidup.
Titik akupunktur yang digunakan untuk terapi Hati :
·                GB 34(yanglingquan)
Mengatur Qi Hati, karena untuk mengatur darah hati perlu diatur sirkulasi Qi terlebih dahulu
·                LR 2(xinjian)
Titik ini merupakan titik dimana dalam menghilangkan api hati
·                LR 3(taichong)
Menekan Yang hati dan merupakan titik jauh utama yang harus digunakan
·                LR 8(diji)
Tonofikasi darah dan langsung dipanasi dengan moksa

VII.         Diet Hepatitis B
Syarat Diit Hepatitis B
·      Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein
·      Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB
·      Lemak cukup
·      Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi
·       Natrium diberikan rendah
·      Cairan diberikan lebih dari biasa
·       Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah
·      Suatu diet natural, dengan kandungan lemak tak jenuh.
·      Karbohidrat sederhana (gula, tepung putih, jus buah, madu, dll)
·      Oxidised fatty acids (minyak goreng) dan lemak hewani.
·      Diet yang kaya serat sangat dianjurkan.

Beberapa pantangan yang harus dihindari penderita hepatitis antara lain :
·         Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi, jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega/ margarine, minyak serta makanan bersantan seperti gulai, kare, atau gudeg.
·         Makanan kaleng seperti sarden dan korned (mengandung bahan pengawet)
·         Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.
·         Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kool, sawi, lobak, mentimun, durian, nangka.
·         Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.
·         Minuman yang mengandung alkohol dan soda (mengaandung bahan pengawet)
·         Seafood : Udang, cumi-cumi, kepiting, kerang
·         Makanan yang asam / cuka
·         Stress
·         Makanan yang dipanggang, makanan yang digoreng berulang kali, nasi kemarin.
·         Buah-buahan : Durian, nanas, nangka, anggur.
·         Asap rokok

Sedangkan bahan makanan yang baik dikonsumsi penderita hepatitis :
·         Sumber hidrat arang seperti nasi, roti putih, umbi-umbian.
·         Sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
·         Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula, sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.
·         Konsumsi sayur segar. Antara lain : Kubis, leunca, Buncis, Wortel, Pare, Brocoli, Sambung nyawa, dan Bawang putih.
·         Konsumsi juice buah. Antara lain : Belimbing manis, Apel malang, Jeruk, Pepaya, Jambu biji, Tomat.
·         Apabila mengkonsumsi sayuran yang dimasak sendiri, bisa ditambahkan bumbu dari tanaman herbal, seperti Pegagan, Sambung nyawa, Mahkota dewa, Daun salam, dll.
·         Perbanyak minum air putih.